Kamis, 04 Oktober 2012

FAEDAH BERBAKTI KEPAD ORANG TUA 3

Hikayah : 

Bahwasanya Nabi Sulaiman as, berpergian, menjelajah kawasan di antara langit -bumi, hingga tibalah ia di samudra yang dalam, ombak besar terlihat olehnya,  lalu ia berikan serentak angin berhenti mematuhi perintahnya.  Kini jing ifrit menerima giliran supaya menyelami kedalaman samudra tersebut, ia menyelam sampai ke dasarnya, Maka di dasar samudra, terlihat olehnya sebuah quba mutiara putih yang rapat, tiada berlobang. Kemudian ia membawanya keluar, dan di serahkan ke hadapan Raja Sulaiman as, Raja sangat kagum memandangnya dan berdo'a.  Maka dengan do'anya, bergeserlah daun pintunya, terbukalah quba itu, dan lebih mengagumkan lagi ketika di dalamanya terdapat pemuda yang bersujud. Ketika di tanya  oleh Nabi Sulaiman : " Siapakah anda dan dari jenis Malaikat, jin ataukah manusia ? jawabnya : " Aku adalah dari jenis/bangsa manusia. lalu, amal apakah yang dapat mengangkat  mu setinggi ini ? Jawabnya: " Dengan berbakti kepada kedua orang tua. Di saat menginjak lanjut usia, ibu kugendong di atas punggungku, dan di saat itulah terdengar doa berikut :

ALLAHUMMARZUQHUL QANNA'ATA WAJ'AL MA KAANAHUU BA'DA WAFAATII FII MAUDLI'IN LAA FIL ARDLI WALAA FIS SAMAA-K
Artinya : " ya Allah , berikanlah sifat  qana'ah kepdanya ( maksud adalah anaknya), dan berikan pula tempat untuknya nanti sepeninggalku, bukan di bumi dan bukan pula di langit ".

Kemudian sesudah ia tiada, maka aku berlibur di pinggir pantai, dan terlihatlah sebuah quba mutiara, aku menghampiri dan masuk ke dalamnya, quba bergerak, berlaju dengan izin Allah Swt. dan akupun tidak tahu pasti, di udarakah atau di bumikah aku berada, namun aku tetap memperoleh rizki dari Allah yang di sediakan di dalamnya. Nabi sulaiman bertanya : "Dengan jalan apakah Allah  memberi rizkimu? Jawabnya : " saat perutkuterasa lapar, Allah ciptakan sebuah pohon berbuah, maka dia berikan buah-buahan tersebut kepadaku, Tanya Nabi Sulaiman lagi : "Mimunnya? saat aku terasa haus, keluarlah dari pohon tersebut, air putih melebihi susu, dan manis melebihi madu, serta dingin melebihi salju. Kemudian bagaimana pengetahuan anda tentang siang dan malam ? Jawabnya: "ketika terbit fajar subuh, berubalah quba menjadi putih warnanya, dengan ini aku tahu psti suatu bukti siang hari: dan saat matahari terbenam, berubalah quba menjadi qelap, hingga aku tahu pasti suatu bukti malam hari.  Mengakiri Dialognya Dengan Raja Sualiman as, ia panjatkan do'a kepada Allah Swt. Lalu menutuplah pintunya dan pemuda itu menetap di dalamnya seperti semula".
                                                           ( Majma' lafha-if)

 hikayah :

Nabi Musa as, ingin mengetahui siapa kawanya di sorga, katanya : " Ya Tuhan, tunjukkanlah kepadaku siapa kawanku di sorga ? jawabNya: " pergilah kamu ke kota anu, dan menujulah ke pasar anu, maka kamu bkal bertemu dengan seorang pria bakul daging, parasnya demikian, dan dialah orangnya yang menjadi kawanmu kelak di surga".Alkisah, setelah memperoleh petunjuk wahyu tersebut. Nabi Musa as, segera berangkat mencarinya, hingga sampailah ke tempat tujuan, ia tegak di sana sampai matahari terbenam. Orang itu mengambil sekerat daging dan di masukan di dalam keranjang. Maka sewaktu hendak kembali, bertanyalah Nabi Musa as: " apakah anda punya  tamu? jawabnya: " betul, aku punya tamu. Maka di ajaklah Nabi musa masuk ke rumahnya, dan ia segera tegak/sibuk memasak keratan daging yang di masukkan ke dalam keranjang tadi, dan sewaktu ia mengeluarkan isi keranjang, terlihatlah seorang nenek lemah bagi anak merpati(burung piyik) . Pria itu mengangkatnya, dan menyuapinya, hingga nenek lemah itu terasa kenyang. Tentang pakaian, pria itulah yang mencuci dan menjemurkanya, nanti sesudah kering ia pakaikan pada neenk tersebut, kemudian di masukkan lagi ke keranjang tempat semula. nenek itu menggerakan bibirnya, enta apa  yang di ucapkanya. Namun sebagai seorang nabi, Musa as tahu pasti isi ucapan nenek itu, yakni doa yang di tunjukan kepada anaknya, berikut doa nya:

ALLAHUMMAJ'AL IBNII JALIISA MUUSAA FIL JANNAH
aritnya : " Ya Allah, tempatkalah anakku bersama Nabi Musa di sorga ".

Kemudian pri itu mengangkat nenek tersebut , menanggalkanya pada sebatang kayu, ketika di tanya oleh Nabi Musa, kenapa engkau perlakukan seperti itu? Jawabnya: " Nenek ini adalah ibu kandungku, ia telah lemah tiada berdaya untuk duduk sendiri" Akhirnya Nabi Musapun berkata: Terimalah khabar gembira bagi anda, dan kenalkan aku adalah nabi Musa, engkaulah kawanku kelak di surga". Mudah-mudahan perjumpaan kita nanti di surga di mudahkan oleh Allah Swt. Berkat keagungan Asma-kNya, yang bagus, dan berkat kemulyaan Nabi Muhammad, makluk yang paling utama.( di kutip dari kitab Zubda).

(Duratun Nasihin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar