Jumat, 19 Oktober 2012

FADLILAH TENTANG MEMBELANJAKAN HARTA UNTUK JALAN ALLAH (SABILILLAH)

 Firman Allah :
" Dengan menyebut asma Allah yang pemurah dan Pengasih".
" pemrumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya di jalan Allah, adalah serupa dengan sebutir benih yang tumbuh menjadi 7 butir, setiapnya mengandung 100 biji, Allah melipatkan pahal siapa yang Dia kehendaki dan Allah sangat luas karuniaNya lagi Mengetahui". (Al-Baqarah 261).



asbabun nuzul :
ayat ini turun berkaitan dengan sikap dan tindakan mulia dua orang shahabat Nabi, yakni Usman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf. Bahwasanya Rasul saw. ketika menganjurkan masyarakat supaya membelanjakan hartanya demi keperluan perang Tabuk, maka Abdurrahman bin 'Auf mengikhlaskan uang sebanyak 4000 dirham, katanya. " Ya Rasul, simpanan uangku sebanyak 8000 dirham, setengahnya dibuat belanja keluargaku dan setengah lainya kupinjamkan bagi Tuhanku. Jawab beliau saw. : " Semoga Allah memberkati semua hartamu, baik yang dibelanjakan buat keluarga ataupun yang didermakan demi keperluan sabilillah. Kemudian ausman berkat. " Ya Rasul, aku telah menyediakan dana buat para pejuang yang memerlukannya, maka turunlah ayat 261 surat Al-Baqarah tersebut. (abu laits menjelaskan).

Sedang Al-Kalbiy dan Muqatil menyatakan: "Ayat tersebut turun berkaitan dengan sikap dan tindakan terpuji s.Ali bin Abu Tahilib ra, ia punya uang sebanyak 4 dirham, dan ketiak dianjurkan bersedakah, maka ia berikan 1 derham di malam hari, 1 dirham di siangnya , dan1 dirham di rahasiakan memberinya, sedang 1 dirham lagi di berikan secara terang-terangan ( maksudnya boleh di umumkan pada masyarakat), maka dengan kejadian  ini, turunlah ayat tersebut.(Abu Laits)

Nabi saw. bersabda: "sungguh, manusia teristimewa bagiku kelak di hari Kiamat, yaitu mereka yang terbanyak shalawat kepadaku ".

Dari S. Ali bin Abu Thalib ra Nabi saw, bersabda: " Tiada do'a dari seseorang, kecuali terhalang untuk sampai kepada Allah Swt,. hingga ia bershalawat kepada Muhammad saw,. maka dengan demikian terbukalah hukab/ penghalang itu, dan dipenuhilah doanya ".

Dari Anas ra,. Nabi saw, bersabda. bersabda " ketika selesai bumi di ciptakan, ia selalu bergoyang, lalu Allah menciptakan bukit-bukit dan di tancapkan di atasnya, hingga tenanglah bumi tiada lagi bergoyang. Melihat demikian, para malaikat kagum dan berkata: " ya Tuhan, adakah makluk ciptaanMu yang hebat melebihi buit-bukit? jawabNya: " ada, yaitu besi, Yang melebihi besi? Ada, yaitu api, Dan yang Melebihi api? ada, yaitu air. Yang melebihi air? ada yaitu angin, Yang melebihi angin? Ada, yaitu manusia yang bersedekah secara rahasia, fihak kanan (suami)  memberikan sedekah, sampai fihak kiri (istri) tiada mengetahuinya, itulah makluk ciptaanKu yang paling hebat".

Hal hal perlu diperhatikan dalam bersedekah:

Ada hal-hal yang perlu diperhatikan bagi orang yang membelanjakan harta(bersedekah), yaitu:
1. Sebaiknya dirahasiakan, menunjuk firman Allah :
"Dan Kalau kamu merahasiakanya, dan memberikan kepada fakir-miskin, adalah lebih baik bagimu".(Al-Baqarah 271).
Cara demikian inilah yang ditempuh oleh kebanyakan 'Ulama salaf, mereka merahasiakan sedekahnya supaya tidak diketahui masyarakat umum, bahkan ada di antara mereka yang suka bersedekah kepada fakir-miskin tuna netra, dengan tujuan agar mereka tidak mengenal siapa pemberinya itu, dan ada pula yang langsung mengikatkan uang sedekahnya itu pada pakaian fakir-miskin yang tengah tidur nyenyak, juga tidak sedikit dari mereka yang diam-diam meletakan uang sedekah tersebut di tengah jalan yang biasa di lintasi oleh fakir miskin".

2. Hati-hatilah agar tidak samapi terjadi pengundatan atau meyakiti fihak yang diberi sedekah, menunjuk firman Allah :
" Hai orang-orang mukmin, jangan kau lenyapkan pahala sedekahmu dengan menyebut-nyebut (ngundat-ngundat) dan menyinggung perasaan si penerimahnya, seperti orang yang membelanjakan hartanya karena riya kepada manusia" ( Al-Baqarah 264).

3. Bersedekalah dengan harta terbaik milikmu, menunjuk firman Allah:
 "Kalian tidak sampai pada kebaktian sesempurnanya, sebelum mendermakan setengah harta yang cicintai"(Ali Imran 92).
Demikian ini, supaya terhindar dari bahaya, firman Allah:
" Dan mereka tetapkan bagi Allah, apa yang dibenci oleh mereka sendiri,......  tidak di ragukan lagi. bahwa nerakalah bagi mereka, yang segera dilemparkan ke dalamnya".(An-Nahl 62).
berkaitan dengan ini, rasul saw. bersabda. " Bahwasanya Allah itu baik, maka tidak menerima, kecuai yang baik(halal)".
Sufyan ats-Tsaur menyatakan : Siapa membelanjakan harta/sesuatu yang haram untuk taat beribadah kepada Allah, tidak bedanya seperti orang mencuci pakaian dengan air kencing, dan pakaian dapat suci hanya dengan air suci pula, dan dosa tidak dapat suci, kecuali dengan yang halal.

4. Harus dib arengi dengan wajah berseri, menunjukkan kegembiraan dalam sanubari, bukan dengan acuh tak acuh atau bersikap sinis. Hal ini menunjuk firman Allah :
"Orang- orang yang membelanjakan haratanya di jalan Allah dengan tidak menyebut -nyebut pemberiannya, dan tidak pula menyinggung perasaan yang diberi, maka bagi mereka pahala di sisi Tuahnya, tiada rasa gentar ataupun sedih di hati mereka". (Al-Baqarah 262).
Berkaitan dengan ini, Nabi saw. bersabda: " uang 1 dirham membalap 100.000 dirham ". Artinya sekalipun hanya 1 derham, tapi jika uang tersebut dari uasah halal dan diberikan dengan senang hati, maka nilainya lebih tinggi daripada memberi 100.000 dirham disertai hati mendongkol dan acuh ".

5. Pandai-pandailah menyalurkan sedekahnya pada sasaran yang halal, jangan sampai menjatuhkan sedekah kepada yang halal, jangan sampai menjatuhkan sedekah kepada sasaran kemaksiatan (penjudi, pemabuk, pelacur, dan lain-lain). maka jatuhkanlah bersekah itu kepada orang 'alim yang bertakwa, fakir-miskin ahli ibadah dan taat, serta bertakwa kepada Allah Swt, menunuk friman Allah :
" Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanya untuk orang orang fakir-miskin ..... (At-Taubat 60).

(Duratun Nasihin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar