Sabtu, 27 Oktober 2012

FADLILAH TENTANG MEMBELANJAKAN HARTA UNTUK JALAN ALLAH (SABILILLAH) 3

Hikayah :
seekor burung elang mengadu kepada Nabi Sulaiman as. Katanya: " Seorang pemilik pohon bernama fulan, telah merampas anak-anakku, akibat aku bersarang di pohon miliknya itu", Pengaduannya di terima oleh Nabi Sulaiman, dan pria pemilik pohon itu di panggail serta diberi peringatan, untuk tidak lagi mengganggu burung tersebut. Disamping itu Nabi Sulaiman menyuruh dua syetan untuk bertindak membelah tubuh pria pemilik pohon tersebut, lalu membuangnya secara terpisah ke timur dan barat, jika pria itu  mengulangi perbuatanya.

Minggu, 21 Oktober 2012

FADLILAH TENTANG MEMBELANJAKAN HARTA UNTUK JALAN ALLAH (SABILILLAH) 2

Nabi saw. bersabda: " Harta yang didermakan, saat terlepas dari pemiliknya berbicara 5 kalimat  berikut:
1.  Keadaanku semula kecil, lalu kamu besarkan,
2.  Dulu kamu setia memeliharaku, dan kini akulah yang berhak memeliharamu,
3.  Dulu kamu memusuhiku, tapi kini kamu mencintaiku,
4.  Dulu aku fana, dan kini kau tetapkan ( jadi abadi)
5.  Dulu aku kcil, dan kini kau lipatkan aku jadi banyak,

menunjuk firman allah :"Siapa membawa amal baik, maka baginay pahala 10x lipat amalnya", (Al-An'am 160)
Rasul saw. bersabda:" Tiada muslim memberi makan saudaranya hingga kenyang, dan memberi minum sepuasnya, kecuali di hindarkan dari neraka, dan  di pisahkan dengan 7 parit, antara dia dan neraka, dan jarak antar parit satu dengan parit yang lainya sejauh 500 tahun perjalanan, bahkan neraka jahanam ikut gembira, katanya: " Ya Tuhan, izinkanlah aku bersujud sebagai manifestasi rasa syukurku kepadaMu, sungguh, aku inginkan Engkau membebaskan seorang dari umat Muhammad, bebas dari siksaku, karena aku  merasa malu  menyiksa umat Muhammad yang dermawan,  Maka aku wajib mematuhiMu.  Kemudian Allah perintakan orang yang  bersedekah sesuap nasi; sepotong roti atau segenggam kurma, supaya masuk sorga".

Hikayah:
Musim paceklik yang hebat  telah melanda di negeri bangsa Israhil bertahun-bertahun lamanya. Alkisah, ada seorang wanita punya sepotong roti dan saat roti di tanganya siap di masukan ke mulut, tiba-tiba seorang pengemis datang  mengurungnya, katanya: " Berilah aku seusp nasi  karena Allah, maka wanita itupun segera mengurungkan makan, dan memberikannya kepada pengemis itu, kemudian ia keluar mencari kayu bakar di hutan(padang luas) bersama anaknya yang masih kecil. Namun malang baginya, seekor serigala datang dan membawa anak kecilnya, dan terdengarlah terikanya, wanita itu melacak dan membuntutikemana serigala itu lari. Maka Allah Swt. menyuruh Jibril, anak kecil dikeluarkan dari mulut serigala, dan mengembalikan kepada ibunya. Jibril berkata: " ya hamba Allah, relakah anda sepotong dibalas sepotong, sesuap nasi di ganti sesuap nasi juga "( Demikian tafsir Hanafi).

Hikayah:
'Aisyah ra, bercerita: " Bahwasanya seorang wanita menghadap Nabi saw,. sedang tangan kananya tiada berfungsi(alias mati sebelah = keplek = jawa). katanya (duh kanjeng Nabi) ya jungjunganku, do'akanlah aku supaya tanganku yang tiada berpungsi ini sembu kembali! lau  jawab beliau : " Kenapa tanganmu sampai jadi demikian? wanita itu bercerita: " Pada  malam hari aku bermimpi, seolah-olah Kiamat telah terjasi, neraka Jahim berkobar dengan apinya dan sorga telah tersedia. Namun dalam neraka kulihat ibuku tengah berusaha menghindari sengatan apinya dengan sepotong lemak(gaji hewan) dan kain sapu tangan yang di kipas-kipaskan oleh kedua tangannya. San akupun bertanya: "Wahai ibuku, kenapa ibu berada disini, padahal sepengetahuanku ibu adalah seorang yang taat Beribadah kepada Allah dan berbakti kepada suami, hingga ayahpun ridla kepada ibu? Jawabnya : " Hai putriku, benar aku seorang yang taat kepada Allah dan suami, tapi sifat kikir memaksaku ke tempat ini, Selanjutnya aku bertanya lagi : "Bagaimana dengan lemak dan saputangan yang dipegang ibu ini? jawabnya: " itulah harta yang dapat kusedekahkan sepanjang hidupku, berupa sepotong lemak dan secarik kain saputangan, lain tidak. dan aku bertanya lagi: " Bagaimana dengan ayahku, dimanakah beliu sekarang? jawabnya : "Beliau seorang pemurah, dermawan, suka membantu silemah, tentu tempatnya di sorga, Maka akupun segera menuju sorga, ternyata ayah berada di sana, beliau tegak di atas telaga tuan ya Rasul,  ayah meberi minum banyak manusia. Maka aku menenuntut dan berkata: " hai ayah, kini ibuku  ya istrimu yang taat kepada Allah dan berbakti kepadamu, tengah terancam bahaya neraka, sementara ayah memberi minum banyak orang dari telaga ini. Nabi saw,. untuk itu berilah ibu minum dari telaga ini. Jawabnya: " Hai putriku, Allah melarang mereka yang kikir dan berdosa, minum dari telaga Nabi saw, Alkisah, karena ayah bersikeras tidak  mau memberi, maka akupun memaksa mengambil segelas dari telaga itu, dan langsung kuberikan kepada ibu yang sedang haus, Namun suara kutukan tertuju padaku, Katanya: " Mudah-mudahan tanganmu layu, tidak berfungsi, akibat perbuatan itu". Maka ketika aku bangun dari tidurku, tangan jadi layu tidak berfungsi demikian ini. Kemudian Aisya berkata: " Nabi saw. seusai mendengarkan cerita wanita itu dan berdo'a : " Ya Tuhan, dengan hak mimpi yang dikisahkan oleh wanita ini sembuhkanlah tangan yang layu ini".  maka dengan do'a beliau saw. tangan yang layu tiada berfungsi itu langsung sembuh, pulih kembali seperti asalnya".

Nabi saw. bersabda: "sifat pemurah itu tidak bedanya seperti pohon sorga, dahan,dahannya menjulur ke dunia, siapa mengambil sebuah dari dahan-dahan tersebut,ia di tuntun ke sorga. Sebaliknya sifat kikir itu seperti pohon di neraka, dahan-dahannya menjulur ke dunia, siapa mengambil sebuah dahan dari  pohon tersebut, maka ia terseret ke dalam neraka".

Nabi saw bersabda: "Orang pemurah itu dekat dengan hak juga dengan menyarakat, tetapi kikir menjauh yang hak dan masyarakat".

juga sabda beliu saw: " Orang kikir sulit masuk sorga, sekalipun, ia sedang zahid( suka beribadah dn melupakan urusan dunyawi)".

(Duratun Nasihin...)

Jumat, 19 Oktober 2012

FADLILAH TENTANG MEMBELANJAKAN HARTA UNTUK JALAN ALLAH (SABILILLAH)

 Firman Allah :
" Dengan menyebut asma Allah yang pemurah dan Pengasih".
" pemrumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya di jalan Allah, adalah serupa dengan sebutir benih yang tumbuh menjadi 7 butir, setiapnya mengandung 100 biji, Allah melipatkan pahal siapa yang Dia kehendaki dan Allah sangat luas karuniaNya lagi Mengetahui". (Al-Baqarah 261).

Kamis, 18 Oktober 2012

TENTANG FADLILAH ULUK SALAM 3

Daru Anas bin Malik ra,. ia bercerita: "selama  10 tahun aku melayani Rasul saw,. tidak pernah  beliau katakan : "Kenapa kau kerjakan demikian " terhadap perlakuanku, dan tidak pula beliu katakan : "Kenapa hal itu tidak kau kerjakan, terhadap yang tidak ku lakukan. Bahkan sabdanya: " Hai Anas, perhatikan pesanku ini, dan peliharalah baik baik: " Lakukanlah Shalat sunah di malam hari sebanyak-banyaknya, pasti engkau di senangi malaikat HafadhaH, dan uluk salamlah kepada keluargamu, ketika kau masuk ke rumah mereka, pasti Allah menambah berkat kepadamu, dan jika kau mampu, janganlah kau masuk ke tempat tidurmu, kecuali dalam keadaan bersuci, lakukanlah maka jika kau meninggal pasti termasuk mati syahid. dan uluk salamlah kepada yang kau temui, ketika engkau keluar dari mereka/keluargamu, pasti Allah menambah berkah kepadamu, bersikap hormatlah terhadap mereka yang lebih muda daripadamu, pasti aku dan kamu berada di sorga demikian, beliau renggangkan jari tengah dan telunjuknya, ketailah Anas, bahwasanya Allah ridla terhadap orang yang makan sesuap(nasi) lalu memujiAllah dan minum seteguh air, lalu memuji Allah Ta'alah".(Alhadits)
Dari Ibnu Salam ra,. Rasul sa. bersabda:
"Hai sekalian manusia tebarkanlah uluk salam, dan gemarlah memberi makanan, serta lakukanlah shalat sunah di malam hari ketika kebanyakan manusia tidur, pasti engkau dijamin untuk masuk sorga".

Rasul saw bersabda: "Bahwasanya di sorga ada kamar-kamrar yang beraneka warna, seluruh kulit luar dapat di lihat dari dalam, dan yang berupa pandangan, pendengaran, dan perasaan yang belum perna di ni'mati oleh manusia, ada di dalam sorga. Mereka bertanya : " Ya Rasul, untuk siapa kamar-kamar tersebut? Jawabnya: " Untuk orang yang menebarkan salama, suka memberi makanan, suka berpuasa dan shalat sunah di malam hari ketika manusia kebanyakan tidur nyenyak. Kami bertanya: " Siapa yang mampu berbuat tentang hal itu, yaitu " Orang yang berjumpa dengan saudaranya, uluk salam kepadanya berarti ia telah menebarkan salam, dan orang yang memberi makan keluarga?familinya hingga  mereka kenyang, berarti ia telah memberi makanan, dan orang yang berpuasa bulan Ramadlan penuh satu bulan di tambah 6 hari Syawal, berarti ia telah memdawamkan puasa, dan orang yang Shalat 'Isya menjelang jamaah, berati ia telah melakukan shalat malam di saat kebanyakan manusia tidur nyenyak".( dimaksud dengan kebanyakan manusia tidur nyenyak, adalah yahudi, Kristen dan Majusi, demikian sebagaimana pernyataan Iman Al- Andalusi rhm).

Hukum uluk salam dan menjawabnya:

Uluk salam kepada orang-orang yang tengah sibuk seperti berikut, hukunya makruh dan berdaosa, sekalipun yang mendengarnya wajib menjawab. Yaitu mereka yang tengah membahas hadits -hadits Nabi sa,. yang tengah adzan atau iqamat di saat para jamaah sibuk menjawab suara adzan/iqamah, dan kepada mereka yang tengah shalat, dan kepada mereka yang  suka minta-minta/ pengemis ( bahkan uluk salam pengemis tidak wajib di jawab), demikian pula kepada para hakim yang tengah sibuk dikantaor, para guru yang tengah mengajar/tengah interaksi dengan anak-anak didik, para pemain catur, para pemain bola  dimenja panjang/tenes, dan segala permainan yang bertaruhan,  juga kepada mereka yang ahli bid'ah, dan para ilhad/yang zindiq, munafik, para badud/pelawak, para pendusta, dan duduk di penggir jalan sekedar memanjdang wajah cantik, da mereka yang suka telanjang, baik di kamar mandi atau di tempat lain, mereka yang suka bercanda/sendagurau yang tengah sibuk di pasar, makan di dalamnya, atau suka makan di kedai-kedai terbuka/dilihat umum, para seniman/penyanyi, para pengemar burung merpati untuk dilombakan dan kepada orang kafri". (demikian dinyatakan oleh Ibnu Kamal fasa, semoga Allah memudakan baginya, dalam syara hadist sebelum mereka).

menjawabnya:
Berikut ini beberapa pendapat 'Ulama tentang menjawab salam tersebut diatas yaitu:
a. wajib di dalam hati, bukan lesan(Abu Hanifa rhm).
b. Tidak wajib secara mutlak (Abu Yusuf rhm).
c. Wajib menjawab salam sehabis buang air/keluar dari WC. ( pendapat Muhammad).

Nabi saw. bersabda: " ULuk salam yang di sampaikanoleh orang yang berbicara sebelumnya, tidak wajib di jawab".

Dari Ibnu Abas ra,. bahwasanya Iblis menangis ketika seorang mukmin uluk salam, katanya: " Celaka, mereka berdua tidak mungkin berpisah, hingga diampuni dosa-dosanya". ( Al-hadits).

Dari Imran bin Hushain ra: " Bahwasanya dua orang pria menghadap Nabi saw orang pertama datang dengan uluk salam dan beliau menjawabnya sera bersabda: " Kamu dapat 10 kebaikan, lalu orang keduapun datang  dengan uluk salam pula, dan beliau menjawabnya seraya bersabda : " Kamu dapat 30 kebaikan, kemudian orang ketiga datang dengan uluk salam, dan beliaupun menjawabnya seraya bersabda: "Kamu dapat 40 kebaikan". (Misykatul Mashabih).

uluk salam orang pertama :


Uluk salam orang kedua :


uluk salam orang ketiga:



(Duratun Nasihin)

Senin, 15 Oktober 2012

TENTANG FADLILAH ULUK SALAM 2

Masih aturan salam:
Sebelum berbicara atau hajat, uluk salam hukunya tidak wajib, melainkan sunah/mustahab, tetapi bagi pendengarnya wajib menjawab, in menurut pendapat yang shaleh, adapula yang sunah dan wajib kifayah, untuk para jamaah, uluk salam cukup di sampaikan oleh salah seorang dari mereka, namun jika semua uluk salam bahkan lebih utama dan sempurna. Demikian pula menjawabnya adalah wajib, dan jika tiada seorangpun yang menjawab, maka kewajiban itu belum dianggap gugur. Apabila yang uluk salam itu seorang  yang pekak, maka jawaban harus di perlihatkan dengan gerakan bibir.

Ketika seseorang uluk salam dengan ucapan "ASSALAAMU 'ALAIKA yang di tujukan untu orang tunggal, maka jawablah : "WA'ALAIKUMUS SALAAM", di tujukan orang banyak( singkatnya mufrad dibahas dengan jamak), sebab orang mukmin itu tidak sendirian, tetapi selalu di sertai oleh para melaikat, itulah sebabnya jawaban harus dengan jamak agar tidak tertutup dari rahmat malaikat.

Dan bentuk kalimat jawab salam yang utama dengan menyertakan huruf "WAU" juga boleh, namun kurang utama.
Kalimat uluk salam dapat disampaikan dengan bentuk ma'rifat yakni"ASSALAAMU " atau dapat juga dalam bentuk nakirah yakni " SALAAMUN", namun khusu ketika shalat, salam harus bentuk ma'rifat.

jawaban salam syaratnya harus syaratnya harus spontan, jadi kalau dikemudiankan berarti belum dianggap jawaban, dan berdosalah orangnya, bahkan sauatu bentuk penghinaan terhadap sesema muslim. Dan jika salam itu berupa paket (maksudnya pake salam) yang di bawa oleh seorang utusan dari tempat jauh, atau dekat (Orang tiada di tempat itu) atau lewat surat, maka wajib menjawabnya seketika itu.

Larangan uluk salam :

Salam, sekalipun hal yang baik, tetapi dapat berakibat buruk jika tidak pandai mngetrapkanya, misalnya uluk salam kepada segolongan manusia yang di ragukan keislamanya, dasarnya menunjuk berikut: "Tidak perlu menyampaikan salam kepada orang ahli bid'ah, orang kafir da ali main /penjudi".

Menjawab salam dari orang orang kafir:

Tentang jawaban salam atau memulainya terhadap orang kafir, adalah diperselisikan . dan bagi madzhab kita, memulaisalam kepada mereka hukunya" Haram "  sedangkan menjawab salam dari mereka wajib dengan ucapan  'ALAIKA' tanpa WAU  sebelunya , atau ' WA 'ALAIKA MITSLUHUU,
hal tersebut, menunjuk hadist Nabi saw. berikut : " Janganlah kamu uluk salam kepada orang-orang yahudi dan kristen, dan jika seorang kamu berjumpa dengan mereka di jalan, maka desaklah ia ke penghalangnya ".
Alasanya, memulai uluk salam adalah bukti memulyakan, dan kita selalu orang Islam tidak boleh memulyakan orang kafir".
Dari Abu Hurairah ra,. Nabi saw bersabda : " Kamu tidak bakal masuk sorga hingga beriman sesempurnanya, dan keimananmu belum dianggap sempurna, hingga kamu saliing mencintai, ketahuilah aku bakal memberi petunjuk tentang sesuatu yang dapat menciptakan kamu saling mencinta, jika dipatuhi Yaitu "hendaklah anda aling beruluk salam"(HR. Muslim-Abu DAud).

Hadits tersebut diatas, menyimpan anjuran besar bagi umat Islam untuk beruluk salam dan mensyiarkanya, baik terhadap kawan muslim yang sudah dikenal ataupun belum.
Uluk salam kepada yang tengah baca Al-Qur'an mendengarkanya, dan kepada yang tengah berdiskusi, serta adzan/iqamah

Dinyatakan dalam kitab Tatat Khaniyah: " Uluk salam kepada orang yang tengah membaca Al-Qur'an dengan suara keras (jahr) Hukumnya makruh  tahriem(mendekati haram), sekalipun wajib dijawab salamnya itu.  Demikian pula kepada yang sedang asyik mendengarkanya, juga makruh tahriem, atau kepada yang tengah berdiskusi, melanggar ketentuan ini berdosalah ia, demikian pula uluk salam kepada yang adzan atau igamat, hukumnya makruh tahriem bahkan menurut pendapat yang shaleh, uluk salam di tempat tempat  tersebut, tidak perlu dijawab, sekalipun dengan suara pelan.

Minggu, 14 Oktober 2012

TENTANG FADLILAH ULUK SALAM

 Firman  Allah :  " Ketika kamu di normati dengan suatu penghormatan, maka sambutlah dengan yang lebih baik, atau setidaknya kamu dapat menyambutnya  dengan yang setimpal. Bahwasanya Allah selalu tanggap atas segala sesuatu / maha menghitung". ( An- Nisa 86)

Sabtu, 13 Oktober 2012

FADLILAH MAHABBAH KEPADA ALLAH DAN RASULNYA 3

Hikayah:
dari Hasan Bashri rma,. ia bercerita:  "Pada suatu hari aku melihat bahram al-Ajami Tengah menggali makam / kuburan, kepalaa-kepala mayat di ambil olehnya, lalu di tusuk dengan tongkat lobang telinganya, maka ketika tusukanya tembus dari lobang kanan ke kiri, dilemparlah kepada kepala itu, demikian pula yang tak tembus juga dia lemparkan, tetapi ketika tongkatnya tembus sampai ke tempat otak, maka diciumlah kepala mayat tersebut, kemudian di tanam kembali, maka bertanyalah aku kepadanya tentang hal itu. Jawabnya: "