Sabtu, 13 Oktober 2012

FADLILAH MAHABBAH KEPADA ALLAH DAN RASULNYA 3

Hikayah:
dari Hasan Bashri rma,. ia bercerita:  "Pada suatu hari aku melihat bahram al-Ajami Tengah menggali makam / kuburan, kepalaa-kepala mayat di ambil olehnya, lalu di tusuk dengan tongkat lobang telinganya, maka ketika tusukanya tembus dari lobang kanan ke kiri, dilemparlah kepada kepala itu, demikian pula yang tak tembus juga dia lemparkan, tetapi ketika tongkatnya tembus sampai ke tempat otak, maka diciumlah kepala mayat tersebut, kemudian di tanam kembali, maka bertanyalah aku kepadanya tentang hal itu. Jawabnya: "
kepala yang tertembus dari lobang kanan kekiri, berarti ia pernah menerima nasehat dan kebenaran dari terlinga kanan tetapi keluar  lagi  lewat yang kiri, dan tidak di simpan dalam otaknya atau mengamalkan isi nasehat dan kebenaran itu, yang berarti kepala itu tidak baik. lalu kepala yang tak tembus tongkat, menunjukkan bahwa ia tidak mau meneriama nasehat dan kebenaran, akibat kesibukan urusan pribadinya dalam melampiaskan hawa nafsunya, yang berarti kepala itu juga tidak bai. sedang kepala yang dapat di tembus dengan tongkat, dan berhenti di tempat otak, menunjukan bahwa ia mau menerima nassehat dan kebenaran, lalu di simpan oleh otaknya, hingga ia di terima di sisi Allah, dan aku menciumnya, kemudian ku tanam kembali ". ( Hayatul Qulub).

Babu saw, bersabda : Allah berfirman :
 " di sediakan " di dalamnya menyimpan dalil bahwa sorga adalah mahluk ciptaaa yang sekarang I demikian Al MUNAWAI ).


dan bagi yang tegak menjalankan keawajiban mereka tentang hak-hak kebenaran , dan hak sesama makhluk.

"Sesuatu yang belum pernah di lihat oleh mata apa saja. dan makluk di langit ataupun di bumi secara  menyeluruh, sebab kata-kata itu bersifat umum /nakirah. sabdanya di kuatkan oleh yang berikut:

 menggunakan nakirah di tandai dengan tanwin seperti " AINUN ",

bahwasanya Allah menyimpan segala macam kenikmatan, kebaikan dan kelezatan yang belum pernah dinik'mati oleh siapapun dan dengan metoda apapun, di sorga"> (Hr. Ahmad, Bukhari, muslim, Tumudzi dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah, di muat Jami'ush-Shaghir).

Hatim az-Zahid berkata : " " Siapa mengaku mencintai Tuhannya, tetapi tidak wira'i/menjauhi hal-hal terlarang,  berarti ia pendusta, siapa ingin masuk sorga, tapi enggan berinfak,,  berarti keinginannya Palsu, dan siapa mengaku mencintai Nabi saw,. tapi tidak mengikuti tindakan/sunahnya, berarti ia juga pendusta. Dan siapa menginginkan derajat mulia, tapi enggan berkawan dengan fakir-miskin, berarti palsulah keinginannya ". (Tambihul Ghafilin).
Sa'dun al-Mujnun pada telapak tanganya di tulis lafad "ALLAH", dan ketika di tanyakan oleh Sirris Sikti, Jawabnya : "aku benar-benar mencintai Allah, asmakNya terlukis di dalam kalbuku, hingga tiada terisi, kecuali Dia, demikian pula asmak-Nya telah tertulis pada lesanku, hingga tiada yang kusebut, kecuali Dia, kin aku menulisNya pada telapak tangan,supay kedua mataku selalu melihatNya, hingga menjadi sibuklah panganKu PadaNya".( Misykatul Anwar).

Hikayah:
Bahwasanya Sam'un, seorang jejaka tua yang melakukan pernikahanya dengan seorang istri, di mas lanjut, dan dari hasil pernikahan tersebut, di beri anugerah seorang putri (anak wanita)> menginjak usi 3 tahun, hati Sam'un terlalu menyayanginya, hingga berkurang cintanya kepada Allah Swt. Maka pada suatu malam ia bermimpi, seolah telah terjadi hari Kiamat, dan berkibarlah setiap bendera para  Nabi dan Wali, di belakan mereka berkibar pula bendera yang sinarnya menjulang tinggi memenuhi ufuk, Ketika ia menanyakan tentang bendera tersebut, dijawab: "Itulah benderanya orang-orang yang mencintai Allah penuh  Ikhlas". Sam'un merasa dirinya termasuk golongan tersebut, namun ia segera di usir dari lingkungan itu oleh seorang malaikat. lalu proteslah ia, katanya: "Kenapa aku harus dikeluarkan dari kalangan ini, padahal aku adalah orang yang mencintai Allah ? Malaikat menjawab : " Ya benar, anda termasuk orang yang mencintai Allah, namun akibat anda terlalu  mencintai/terlalu sayang terhadap anak putrimu maka sejak saat itu nama anda di hapus dari golongan pecinta Allah Swt. " maka menangislah Sam'un, ia bertadlarru' di dalam tidurnya , katanya : "  ya Tuhan , seandainya ia menjadi penghalang diantaraku dan Engkau, maka lemparkanlah ia dari sisiku, hingga aku kembali mendekatMU dengan Kasih dan Kemulyaan Mu". di saat itu, terdengarlah oelhnya suar jeritan : "Celaka ".  Maka terbangulah Sam'un, dan bertanya: "Jeritan apakah ini: jawab mereka di sekitarnya: " Anak  putrimu terjauh dari atas, dan langsung meninggal dunia". Jawabnya: " Segala puji bagi Allah yang telah menyingkirkan penghalang dariku(bertaqarrub kepada Allah Swt). (MIsykatul Anwar).

Dzan Nun Al-Mishri berkata: " Aku melihat seorang pri di udara/ia duduk diangkasa raya, sambil berdzikir dengn sebutan "ALLAAH",  Aku bertanya : " Siapah sebenarnya anda ini? Jawabnya: " Aku adalah salah seorang hamba Allah ". Kenapa anda mampu berbuat demikian ? Jawabnya :   " Ku  mengesampingkan urusan/keinginan pribadiku, demi kepentinganNya, maka berkat sikapku inilah, aku memperoleh kedudukan yang mulia, berdzikir di  angkasa raya".  Demikian pula Sam'un di ebut Al-Majnun oleh khalayak ramai, karena ia sangat mencintai Tuhanya. Berbeda dengan orang khawas yang memberi julukan Al-Muhibbu " Pencinta Tuhan". sementara dirinya merasa  al-Kadzab :. Pada suatu hari ia naik ke atas mimbar, menyampaikan wejangan kepada masyarakat, dan rupanya mereka tiada tertarik dengan wejangan Sam'un, bahkan perhatian mereka tertuju pada lampu-lampu masjid. Kemudian Sm'un berkata: "Perhatika olehmu hai sekalian lampu, mengenai berita menarik dari mulut Sam'un, Maka terkejutlah mreka saat melihat lampu-lampu tengah asyik  dengan tariannya, hingga terputuslah kabel-kabelnya, dan berantaknlah lampu - lampu itu berjatuhan, akibat ucapan yang di lontarkan Sam'un (Zubdatul Wa'idhin).

Walhasil/pada dasarnya, ketaatan seseorang kepada Allah dan RasulNya, menjadi faktor penyebab ia berkawan dengan para Nabi, para Wali dan /shalihin".

Dari Ibnu Mas'ud ra. katanya : "Ada seorang pri datang menghadap Nabi saw. dan bertanya: " Ya Rasul, bagaimana menurut anda, tentang seorang pria menyukai masnyaratnya, dapatkah ia berjumpa dengan mereka? Beliau saw. bersabada:

"Seseorang pasti berhimpun dengan yang dia cintai " ( Di kutip dari Al-Mashabin).

Siapa mencintai Allah pasti banyak berdzikir, menyebut asmakNya, hasilnya ia diingat pula oleh Allah, di rahmati dan ampuni dosanya , lalu di masukan sorga bersama para Nabi dan para Wali, serta di beri kemulyaan memandang keindahan DzatNya, Dan siap mencintai Nabi  saw. pasti banyak bershalawat atasnya, hasilnya " wushul"/sampai dapat syafaatnya, dan menyertainya di sorga ".(Sananiyah).

dari sai'd Nabi saw. bersabda: " Suatu manyarakat yang dalam majlisnya tidak bershalawat kepadaku, pasti menyesal /merugilah mereka, seandainya masuk sorgapun, mereka dapat di pastikan tidak mampu melihat pahalanya"(Syifa-un Syarief).

( Duratun Nasihin )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar