Senin, 01 Oktober 2012

FADLILAH KAUM PRIA ATAS WANITA 1

" Kaum pria adalah bertanggung jawab atas kaum wanita,sebab Allah telah melebihkan setengah kaum pria atas setengah lainya(kaum wanita), dan karena mereka telah menafkahkan sebagian hartanya, maka kaum wanita yang shaleh ialah yang taat kepada Allah dan pandai memelihara kehormatan dirinya ketika suami tiada".(An Nisa 34)".

asbabil nuzul :
ayat ini turun berkaitan dengan peristiwa sa'ad bin rabi' al-Anshari memukul istrinya (putri Muhammad bin Maslamah), ia mengadu kepada Rosul saw. menyurunya supaya diadakan qisha kemudian turunlah jibril dengan membawa wahyu berikut:
 " kaum pria adalah bertanggung jawab atas kaum wanita" dengan artian kaum pria berhak mengatur urusan - urusan kaum wanita dan memdidik mereka " (Abu laits).
dari fudlail bin 'Ubaidah, ia berkata: "ada seorang  pria masuk masjid, lalu shalat dan di dalam ia membaca do'a : ALLAHUMMAGHFIRLIH WARHAMNII"  ya Allah, ampunilah aku dan kasihanilah aku" maka rosul saw bersabda: " kamu terburu buru, hai pria yang tengah shalat", apabilah kamu shalat(selesai tegak) duduklah bertasyahud memuji Allah, dan bershalawat kepadaku, kemudian berdoalah, Maka ada lagi pria lain yang shalat sesudah itu,  ia memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi saw. Maka beliau saw, bersabda : "hai pria yang tengah shalat, berdo;alah,  pasti di kabulkan, berdo'alah, pasti di kabulkan demikianlah pula orang yang mendengar sebutan namaku, lalu ia bershalawat kepadaku, pasti di kabulkan semua doanya"

dari Abu Hurairah ra,, Nabi saw. bersabda: "seorang istri terbaik yatiu yang menggembirakan hatimu ketika di pandang , setia kepadamu, kalau di suruh segera melaksanakan perintahmu dan pandai memelihara kehormatan dirinya , pandai menjaga hartamu ketika engkau tiada, kemudian beliau saw membaca Al-quran An Nisa 34.

dari Anas bin Malik, Nabi saw bersabda:  " seorang istri yang aktif shalat 5 waktu, puasa ramadalan, dan pandai memelihara kehormatan dirinya,  serta taat kepada suaminya maka ia bakal masuk sorga dari pintu mana saja ia inginkan" (HR. Abu Nu'aim)

Dari Abdurrahman bin ' Auf ,Nabi saw. bersabda :"seorang wanita shaleh adalah lebih baik daripada 100 pria tidak shaleh bahkan seorang istri setia melayani suaminya selama  7 hari baginya tertutup 7 pintu neraka, dan membuka 8 pintu sorga, ia di persilahkan masuk dari  pintu mana  saja ia inginkan tanpa hisab".

Dari 'Aisyah ra. Nabi saw. bersabda: " tiada wanita haidl/datang bulan, kecuali hal itu sebagai kafarat bagi dosa-dosanya terdahulu, dan apabila ia membaca doa pada hari pertama ia datang bulan, maka telah menjadi kepastian baginya bebas neraka, mampu melintasi shirath , aman dari siksa dan di anggakat derajatnya  setiap hari dan malamnya setinggi derajat 40 pejuang mati syahid, apabila ia berdzikir terus kepada Allah sepanjang haidnya". ketentuan demikian ini adalah bagi seorang istri shalihah, yang setia suami dalam segala urusan keagamaan (demikian Hasan Bashri dalam ulasanya)

Hikaya :
 di masa Nabi saw, ada seorang pria berangkat perang, sebelunya ia pesan kepada istrinya: "kamu jangan keluar rumah, sebelum aku pulang". Alkisah, bapak wanita itu jatuh sakit, kemudian ia menyuruh orang  bertanya kepada Rosul saw,  Dan oleh beliau saw . di  jawab " taatilah pesan suamimu! demikian berulang kali ia menyuruh orang bertanya kepada Rosul saw. dan ia tetap setia mentaati pesan suaminya, hingga bapaknya meninggal dunia tanpa sepengetahuan anak putri tersebut, ia bersabar dan tabah, sampai suaminya pulang.  Maka Allah memberi wahyu kepada Nabi saw, bahwasanya ia diampuni dosanya berkat setia dan taatnya terhadap suaminya"..

inilah doa yang harus di baca di hari pertama haidl : ALHAMDULILLAHI 'ALAA KULLI HAAL, ASTAGHFIRLLAAHA MIN KULLI DZAMBIN " (Segala puji bagi Allah atas segala hal, dan aku beristighfar kepada Allah dari segala dosa )

Dari Abullah bin Mas'ud ra., Nabi saw bersabda: " ketika seorang istri mencuci pakaian suaminya, maka Allah menentukan 100 kebaikan untunya, mengampuni 2000 kesalahannya, dan di mohonkan ampun oleh semua mahluk yang di sinari matahari, serta di tinggkatkan derajatnya 100 tingkat ".(HR. Abu Mansur dalam Musnad Firdaus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar